Transformasi Kadaster di Indonesia: Kepastian Hukum dalam Sejarah dan Tantangan Pendaftaran Tanah

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31292/kadaster.v1i1.8

Keywords:

Cadastral history, Legal certainty, Land-related issues, Cadastral mapping, Land registration reform

Abstract

ABSTRACT

The history of the cadastre in Indonesia encompasses the periods of Dutch East Indies colonial rule, Japanese occupation, and the post-independence era. The enactment of Law No. 5 of 1960 concerning the Basic Agrarian Law (UUPA), particularly Article 19, which defines the scope of cadastre, has brought about significant changes. Nonetheless, the core issue remains the ineffectiveness of cadastre mapping in providing legal certainty, even serving as a recurring source of land-related problems, including during the periods of Presidential Regulations (PP) 10/1961, PP 24/1997, and PTSL. This research aims to comprehend the concept and historical mission of cadastre in each village or sub-district periodically and to assess its impact on land-related cases. The research employs normative legal methods and qualitative approaches. Conceptual, historical, comparative, and case study approaches are employed to gain a deeper understanding. Moreover, philosophical approaches (fundamental, comprehensive, and speculative) and ontological, epistemological, and axiological aspects are also considered for further research. The findings unveil the complexity and dynamics involved in land registration and cadastre management in Indonesia. Changes in regulations, ontological, and epistemological approaches, along with efforts to establish comprehensive registration maps, constitute vital components in maintaining effective legal certainty and land management.

Keywords: cadastral history, Legal certainty, Land-related issues, Cadastral mapping, Land registration reform.

 

INTISARI

Sejarah kadaster di Indonesia meliputi era Pemerintahan Hindia Belanda, penjajahan Jepang, hingga era kemerdekaan. Berlakunya Undang-Undang nomor 5 tahun 1960 tentang UUPA, terutama Pasal 19 yang mengatur ruang lingkup kadaster, mengubah dinamika. Meski demikian, permasalahan inti adalah perpetaan kadaster yang kurang efektif dalam memberikan kepastian hukum, bahkan menjadi sumber berulangnya masalah pertanahan, termasuk di era PP 10/1961, PP 24/1997, dan PTSL. Penelitian ini bertujuan memahami konsep dan sejarah misi kadaster di setiap desa atau kelurahan secara periodik, serta membandingkan dampaknya pada kasus pertanahan. Metode hukum normatif dan pendekatan kualitatif digunakan. Pendekatan konseptual, sejarah, perbandingan, dan studi kasus diterapkan. Pendekatan filsafat (mendasar, menyeluruh, spekulatif) dan aspek ontologis, epistemologis, serta aksiologis juga dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya. Hasilnya mengungkapkan kompleksitas dan dinamika dalam penyelenggaraan pendaftaran tanah dan kadaster di Indonesia. Perubahan aturan, pendekatan ontologis dan epistemologis, serta upaya mewujudkan peta pendaftaran lengkap menjadi komponen penting dalam menjaga kepastian hukum dan pengelolaan pertanahan yang efektif.

Kata Kunci: Sejarah kadaster, Kepastian hukum, Masalah terkait tanah, Pemetaan kadaster, Reformasi pendaftaran tanah

References

A’an Efendi, Dyah Ochtorina Susanti, Rahmadi Indra Tektona. (2019). Penelitian Hukum Doktrinal. Yogyakarta: LaksBang Justitia.

Anugerah Satriana Pradana Budiyono dan Trias Aditya. (2022). Desain Sistem Kadaster Multiguna (Studi Kasus Kecamatan Serengan, Kota Surakarta). Journal of Geospatial Information Science and Engineering, Vol.5, No.2. https://doi.org/10.22146/jgise.756557.

Dominikus Rato. (2014). Filsafat Hukum, Suatu Pengantar Mencari, Menemukan dan Memahami Hukum, Cetakan IV. Surabaya: LaksBang Justitia.

Eka Djunarsah dan Bob Gamaliei Marbun. (2021). Perkembangan Kadaster Kelautan di Indonesia. Jurnal UPI, Jurnal Teknik Sipil KOKOH. https://ejournal.upi.edu/index.php/kokoh.

FX. Sumarja. (2015). Hukum Pendaftaran Tanah, Edisi Revisi. Bandar Lampung: Universitas Bandar Lampung.

Hermanses. (1966). Pendaftaran Tanah di Indonesia, Diktat Mengajar. Semarang: Dosen Akademi Agraria Semarang.

Jacob Arie Zevenbergen. (2002). Systems of Land Registration: Aspects and Effects. Netherlands: Nederlandse Commissie voor Geodesie (NCG), Delft.

Jonahar. (2021). Sosialisasi Peta Partisipatif di Jawa Tengah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Kementrian ATR/BPN. (2017). Sosialisasi Peluncuran Program Pendaftaran Tanah Sistematis (PTSL) Tahun 2017. Jakarta: Sekretariat Jendral.

Kementrian ATR/BPN. (2019). Rapat Kerja Nasional Kementrian ATR/BPN, Road maps Pendaftaran Tanah 2019-2024. Jakarta: Hotel Mercure.

Kementrian ATR/BPN. (2022). Data Sementara Deklarasi Desa/Kelurahan Lengkap Nasional 2022. Jakarta: Kementrian ATR/BPN.

Koes Widarbo. (2015). Pembinaan Teknis dan penyelidikan warkah di Kantor Pertanahan Kota Madiun Secara Periodik. Madiun: Kantor Pertanahan Kota Madiin.

Koes Widarbo. (2017). Pembinaan Teknis dan penyelidikan warkah di Kantor Pertanahan Kabupaten Jember Secara Periodik. Jember: Kantor Pertanahan Kabupaten Jember.

Koes Widarbo. (2022). Manfaat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Dalam Rangka Mewujudkan Pendaftaran Tanah Sistematis Publikasi Positif Di Indonesia. Proposal Penelitian Disertasi, Universitas Jember, Fakultas Hukum.

Koes Widarbo. (2022). Belajar Bersama Pendaftaran Tanah Pertama Kali Part I. [Video]. Retrieved from https://youtu.be/uUnXXxp9YAc.

Koes Widarbo, Hari Poernomo, Reza Padri, Wahyuning dan Susanti. (1985). Pelaksanaan Tugas Kegiatan PP 10/1961 di Desa Mrentul dan Tunggalroso Kec. Prembun, Kab. Kebumen. Kecamatan Prembun, Desa Mrentul.

Koes Widarbo. Kepala Kantor Pertanahan Kota Madiun. (2015). Evaluasi Pelaksanaan Kantor Pertanahan dan PTSL Madiun.

Koes Widarbo. (2018). Evaluasi Pelaksanaan Kantor Pertanahan dan PTSL. Jember.

Koes Widarbo. (2023). "Realizing the Existence of Positive Publication System Land Registration in Indonesia." International Journal of Advanced Multidisciplinary Research and Studies, Vol.3, Issue 3, p.333-343.

Koes Widarbo. (2023). "Mission Problems of Relaizing Legal Security on Village by Village Lands." International Journal of Advanced Multidisciplinary Research and Studies, Vol.3, Issue 2, p.1183-1191.

Kusmiarto, K., Sutanta, H., & Aditya, T. (2020). The Level of Community Participation in Land Registration Activities in Indonesia. Bhumi Jurnal Agraria dan Pertanahan, vol 6 no 1, 42-55.

Kusmiarto, K., Aditya, T., Djurdjani, D., & Subaryono, S. (2021). Digital transformation of land services in Indonesia: A Readiness Assessment. Land, 10(2), 120.

Muhammad Nuruddin. (2022). Ilmu Mantik, Panduan Mudah & Lengkap Untuk Memahami Kaidah Berpikir, Cetakan ke-4. Depok: Keira.

Peter Mahmud Marzuki. (2016). Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Cetakan ke-12. Jakarta: Prenadamedia Group.

Philipus M. Hardjon. (1994). Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), Makalah. Surabaya: Fakultas Hukum Unair.

Rezky Yudha Seno, Sutomo Akbar, Arwan Putra Wijaya. (2015). Kadaster 3 Dimensi untuk Pengoptimalan Pendaftaran Tanah Terhadap Penggunaan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. Universitas Diponegoro, Program Studi Teknik Geodesi, Jurnal Geodesi. https://doi.org/10.1470/jgundip.2015.7643.

Soerjono Soekanto. (2022). Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat. Depok: PT Radja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2023-09-06

How to Cite

Widarbo, K., & Kusmiarto, K. (2023). Transformasi Kadaster di Indonesia: Kepastian Hukum dalam Sejarah dan Tantangan Pendaftaran Tanah. Kadaster: Journal of Land Information Technology, 1(1), 49–62. https://doi.org/10.31292/kadaster.v1i1.8